Berita

Rumah / Berita / Berita Industri / Berapa Ketebalan Kain Non Woven?

Berapa Ketebalan Kain Non Woven?

Berapa ketebalannya kain bukan tenunan ? Kain-kain ini diproduksi dan dijual berdasarkan kekuatan tarik, permeabilitas udara, dan gramasi persegi. Ketebalan kain bukan tenunan tidak ditentukan secara sembarangan, melainkan merupakan hasil dari metode pengolahan dan kondisi produksi yang berbeda. Ketebalannya bervariasi, begitu pula persyaratan kekuatan tarik dan permeabilitas udara.
Kain bukan tenunan tersedia dalam berbagai jenis, termasuk spunlace dan PP. Spunlace adalah jenis yang paling umum, dengan ketebalan sekitar 0,2 mm. Spunlace lebih lembut dan longgar dibandingkan kain PP. Kain bukan tenunan yang meleleh lebih tebal dan terasa lebih kasar dibandingkan spunlace, tetapi harganya lebih mahal. Meskipun kedua jenis ini dapat diterima, perbedaan ketebalannya penting.
Untuk pengukuran yang paling akurat, penting untuk menggunakan metode pengujian kain bukan tenunan standar. Metode pengujian standar untuk pengukuran ketebalan mencakup prosedur pengambilan sampel, ukuran kaki penekan, dan waktu terbatas untuk mencatat pembacaan alat ukur. Ketebalan kain bukan tenunan penting untuk banyak aplikasi. Ketebalan kain bukan tenunan menentukan kualitas dan kinerjanya.
Berbeda dengan kain tenun yang dibuat melalui proses penenunan, kain bukan tenunan tidak memerlukan pemintalan apa pun. Mereka diproduksi dengan menjerat serat dan melubangi film. Proses ini meningkatkan ketebalan kain bukan tenunan, memungkinkannya berubah dari tipis menjadi tebal dan kembali ke ketebalan aslinya. Namun, kain bukan tenunan ramah lingkungan, dan biasanya mengandung sejumlah kain daur ulang.
Kain bukan tenunan dapat diproduksi dengan beberapa cara berbeda. Proses yang digunakan untuk membuat bahan bukan tenunan stapel memerlukan empat langkah. Pertama, serat stapel dipintal, dipotong beberapa sentimeter, dan dimasukkan ke dalam bal. Selanjutnya, mereka dicampur. Setelah itu, bahan-bahan tersebut disebarkan dalam jaringan yang seragam melalui proses wetlaid. Proses airlaid menggunakan serat yang panjangnya 0,5 hingga 4,0 inci. Bahan bukan tenunan juga dapat diproduksi dengan menggunakan operasi carding, yang menggunakan serat dengan panjang hingga 1,5 inci. Polipropilena dan polietilen tereftalat sekarang merupakan bahan bukan tenunan yang umum.
Saat memilih antara kain tenun dan non-anyaman, penting untuk mempertimbangkan kekuatan tariknya. Meskipun kain tenun cenderung lebih kaku, kain rajutan lebih lembut. Kain rajutan memiliki modulus kompresi yang lebih tinggi dibandingkan kain tenun. Sifat kain ini akan mempengaruhi efisiensi filtrasi kain. Kain tenun sederhana tanpa rusuk atau garis akan lebih lembut dibandingkan kain bukan tenunan sejenis.
kembali ke atas