Kain bukan tenunan yang difilmkan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk karpet, tisu bayi, dan pakaian. Bahan serbaguna ini steril dan dapat terurai secara hayati, dan sering kali merupakan pilihan yang baik untuk aplikasi karpet dan lantai. Ada beberapa produsen bahan bukan tenunan, termasuk yang mengkhususkan diri pada produk bermerek. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang kain bukan tenunan yang difilmkan. Berikut adalah beberapa kegunaan paling populer untuk bahan non-anyaman film.
PP PE Filmed Non-Woven adalah jenis nonwoven laminasi. Jenis kain ini dibuat dengan cara meletakkan film plastik di atas kain bukan tenunan kemudian memanaskan plastik tersebut hingga meleleh. Kemudian didinginkan. Masterbatch tahan api ditambahkan ke material untuk meningkatkan ketahanan api dan sifat insulasi. Ini adalah pilihan tepat untuk berbagai keperluan rumah tangga, termasuk kasur dan filter udara.
Dalam proses pembuatan kain bukan tenunan, senyawa poliolefin digunakan untuk menghasilkan film yang tahan simpan. Kain ini stabil selama 30 hari dalam kondisi normal, namun akan rusak hanya dalam waktu lima hari pada kelembapan tinggi. Film yang tahan rak dapat didaur ulang dan dibuat kompos. Film plastiknya dapat terurai di fasilitas kompos. Oleh karena itu, ini adalah pilihan yang ramah lingkungan.
Pilihan lain untuk kain bukan tenunan mencakup bahan berikat dan kain kempa. Pada kain bukan tenunan kempa, serat dilapis dan dikompresi, sehingga menghasilkan bahan yang lebih kuat dan tidak terurai. Sebaliknya, proses airlaid menggunakan jaring yang panjangnya berkisar antara 0,5 hingga empat inci. Dalam kedua kasus tersebut, kain bukan tenunan berikat diproduksi dengan menggabungkan jaring dengan pelarut pelembut untuk menghasilkan zat seperti lem. Kain kemudian ditata dan dibiarkan kering.
Kain bukan tenunan yang difilmkan umumnya terbuat dari komposisi poliolefin. Kain ini digunakan sebagai komponen dalam banyak artikel terkenal. Proses pembuatannya bersifat konvensional di industri, dan tidak perlu dirinci dalam aplikasi ini. Produk ini dapat dibentuk dengan berbagai metode, antara lain ekstrusi, peletakan basah, dan pengikatan termal. Proses pembuatan kain bukan tenunan sama sederhananya dengan proses pembuatan kertas atau kain kempa.
Bahan-bahan ini biasa digunakan dalam kemasan dan produk perawatan pribadi. Komponen bukan tenunan dalam produk ini memberikan sifat fisik yang diinginkan pada barang tersebut dan tahan terhadap kondisi pembuangan, seperti operasi pengomposan di kota. Namun, kemampuan biodegradasinya berpotensi menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen dan produsen. Meskipun demikian, bahan bukan tenunan digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk tas industri dan nampan sayuran. Selain itu, bahan ini biasa digunakan dalam produksi pelapis buah dan kemasan kembang gula.
Selain tekstil, bahan bukan tenunan juga sangat tahan lama.
Bahan bukan tenunan juga tersedia dalam jenis sekali pakai, dengan 60% kain bukan tenunan ditujukan untuk dibuang. Mereka memberikan fungsi tertentu, seperti ketahanan, regangan, kelembutan, kekuatan, isolasi akustik, dan filtrasi. Penerapan produk ini hampir tidak ada habisnya. Mereka bahkan bisa meniru tampilan kain tenun, seperti bantalan atau bantalan tebal.