Di antara banyaknya keunggulan kain nonwoven, harganya yang murah dan perawatannya yang mudah menjadikannya favorit konsumen. Meskipun kain ini bukan pilihan yang paling menarik, kain ini sangat fungsional dalam berbagai aplikasi. Selain tekstil rumah tangga, bahan bukan tenunan berguna dalam industri dan bidang di mana produk sekali pakai sangat penting, seperti di rumah sakit, panti jompo, sekolah, dan akomodasi mewah. Bahan bukan tenunan sering kali didaur ulang sehingga dapat digunakan kembali.
Struktur tipis dan sifat anti-statis kain bukan tenunan menjadikannya pilihan ideal untuk pakaian. Bahan-bahan ini tahan terhadap suhu tinggi di pengering dan secara bertahap melepaskan pelembut atau pewangi khusus pada pakaian. Selain itu, gaun bedah terbuat dari kain bukan tenunan dan dikenakan oleh ahli bedah selama operasi jangka panjang. Bahan ini terkenal steril dan mencegah penyebaran penyakit. Ia juga sangat tahan terhadap lecet dan oleh karena itu digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi medis.
Kain bukan tenunan memiliki tampilan seperti kertas atau kain kempa. Tangan terasa kencang dan keras serta bisa setipis kertas tisu, namun jauh lebih tebal. Mereka mungkin transparan atau buram. Teknik fabrikasi mungkin termasuk pengikatan panas, penjahitan, atau pengeleman. Daya tahannya bagus hingga sangat baik dan dapat dicuci kering. Beberapa kain bukan tenunan lainnya tahan lama dan hemat biaya. Kelembutannya dapat ditingkatkan dengan seringnya mencuci atau bahkan mengeringkan mesin.
Wol terasa adalah kain non-anyaman tertua. Itu terbuat dari bulu hewan dan serat stapel pendek. Wol memiliki kait alami yang menyerupai sisik. Saat dipanaskan, serat wol menggulung dan mengunci, menciptakan kain bukan tenunan yang banyak digunakan dalam masker medis, popok, dan produk kebersihan kewanitaan. Dan kegunaan kain non-anyaman yang paling populer tidak ada habisnya! Jika Anda mencari kain yang lembut dan mewah, bahan non-woven adalah pilihan yang tepat!
Kain bukan tenunan biasanya berbentuk datar, fleksibel, dan ketebalannya bervariasi. Kain bukan tenunan yang terbuat dari serat alam memiliki sifat yang mirip dengan kertas. Ini dapat diregangkan, dapat terurai secara hayati, dan menyerap. Serat diikat melalui proses mekanis, termal, atau kimia. Yang pertama, bahan perekat atau pengikat termal diaplikasikan pada kain. Selama proses ini, bahan pengikat ditambahkan dalam bentuk bubuk, pasta, atau lelehan polimer.
Fleksibilitas bahan bukan tenunan memungkinkan produsen memanipulasi sifat kain dan menciptakan solusi inovatif. Dengan menggabungkan berbagai serat dengan kegunaan tertentu, kain bukan tenunan sangat efektif dalam mencapai keseimbangan yang tepat antara biaya dan masa pakai. Dan dengan berbagai perawatan finishing, kain bukan tenunan adalah pilihan kain yang disukai untuk berbagai aplikasi. Faktanya, kain bukan tenunan dapat digunakan untuk berbagai keperluan berbeda, mulai dari penutup furnitur hingga pembalut wanita.
Karena bahan bukan tenunan bersifat alami, penggunaan kain bukan tenunan pertama kali tercatat pada tahun 1940-an. Meskipun memiliki beberapa keunggulan, kain bukan tenunan lebih lemah dan lebih ringan dibandingkan kain tenun atau rajutan. Oleh karena itu, produk-produk tersebut biasanya digunakan untuk produk sekali pakai dibandingkan produksi jangka panjang. Namun, biaya produksi yang rendah membuat kain bukan tenunan menjadi pilihan populer untuk aplikasi sekali pakai. Dan keserbagunaan kain bukan tenunan menjadikannya tambahan yang berharga dalam pembuatan pakaian.