Kain Bukan Tenunan PLA yang dapat terbiodegradasi merupakan alternatif pengganti plastik tradisional. Terbuat dari serat alami yang terdiri dari poli-e-kaprolakton, poli-b-propiolakton, dan selulosa. Serat ini dapat terurai secara hayati dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk produk medis sekali pakai, komponen otomotif, dan pembalut wanita.
Bahan tersebut memiliki sejumlah keunggulan, antara lain penyerapan air yang baik, permeabilitas dan licin yang tinggi, serta panas pembakaran yang rendah. Selain itu, ia memiliki sifat anti-bakteri yang kuat. Selain itu, emisi gas rumah kacanya lebih rendah dibandingkan kebanyakan plastik lainnya.
Bahan bukan tenunan yang dapat terbiodegradasi menjadi lebih umum di industri medis dan rumah tangga modern. Selain tidak beracun dan tidak berbau, bahan ini juga menawarkan kenyamanan yang unggul. Dibandingkan dengan bahan lain, bahan ini mudah diproses dan diproduksi. Selain itu, harganya relatif terjangkau. Faktanya, mereka banyak digunakan di rumah sakit dan ruang operasi. Selain itu, obat ini juga dapat secara efektif mencegah infeksi silang bakteri, yang sangat penting dalam pencegahan infeksi yang didapat di rumah sakit.
Bahan bukan tenunan yang dapat terbiodegradasi dapat diproduksi melalui proses peleburan. Pilihan lainnya adalah menggunakan proses renda pintal. Metode ini melibatkan satu set gulungan, termasuk gulungan timbul dan gulungan datar. Mereka dapat digunakan untuk ikatan termal antar serat. Tergantung pada aplikasinya, berbagai bahan serat tersedia untuk laminasi dengan PPL.
Asam polilaktat merupakan bahan ramah lingkungan yang mendapat perhatian luas dari industri tekstil. Selain bahan bukan tenunan yang dapat terurai secara hayati, serat nabati juga telah digunakan untuk memproduksi pakaian, selimut, pembalut wanita, dan produk sekali pakai lainnya. Meskipun tidak sekuat plastik lainnya, sifatnya yang tahan lama menjadikannya pengganti yang cocok untuk bahan berbahan dasar minyak bumi.
Bahan bukan tenunan adalah solusi hemat biaya untuk produksi produk medis dan rumah tangga. Keuntungannya adalah tidak memerlukan persiapan lungsin atau proses penyelesaian akhir. Hasilnya, proses pembuatannya jauh lebih cepat dan efisien. Selama proses degradasi, mikroorganisme di dalam tanah merusak limbah dengan menghasilkan senyawa dengan berat molekul lebih kecil.
Hasilnya, kain bukan tenunan yang biodegradable dapat diproduksi dalam waktu singkat. Namun, tingkat penguraiannya sangat rendah, dan kain tersebut dapat mempertahankan bentuknya di dalam tanah. Oleh karena itu, ini tidak cocok untuk aplikasi tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi, produsen telah mengembangkan teknologi inovatif. Misalnya, Asahi Kasei, produsen kain bukan tenunan terkemuka, menawarkan wiper berkekuatan tinggi yang dapat terurai secara hayati dan wiper fleksibel. Selanjutnya, mereka memberikan proposal penyesuaian untuk proyek tertentu. Terakhir, perusahaan fokus mengembangkan produk baru berbasis asam polilaktat.
Selain itu, beberapa bahan bukan tenunan memadukan asam polilaktat dengan serat alami lainnya. Komposit ini kemudian digunakan untuk pembalut wanita sekali pakai dan wiper rumah tangga. Umumnya, tingkat penguraian bahan bukan tenunan ini adalah sekitar satu tahun.
Terlepas dari kekurangannya, bahan bukan tenunan PLA yang dapat terurai secara hayati lebih mahal dibandingkan plastik berbahan dasar minyak bumi. Namun, mereka memiliki kemampuan unik untuk didaur ulang menjadi produk baru dan dengan demikian membantu mengurangi dampak lingkungan.
Faktanya, sangat penting untuk mengembangkan bahan bukan tenunan yang baru dan ramah lingkungan. Hasilnya, para ilmuwan secara aktif meneliti cara untuk mengembangkan bahan mentah yang lebih ramah lingkungan. Sementara itu, mereka berupaya mengembangkan lebih banyak plastik yang dapat terbiodegradasi.
Asam polilaktat PLA yang dapat terdegradasi sepenuhnya Serat Jagung (PLA), Dikenal Juga Dengan Nama Polylactic Acid (PLA), Merupakan Jenis Baru Dari Bahan Biodegradable. Melalui Proses Spunbonding, Polimer Diekstrusi Dan Diregangkan Untuk Membentuk Filamen Kontinu, Dan Filamen Diletakkan Ke Dalam Jaring, Jaring Serat Kemudian Dikenakan Ikatan Diri, Ikatan Termal, Ikatan Kimia Atau Metode Penguatan Mekanis Untuk Mengubah Serat Web Menjadi Kain Bukan Tenunan. Penggunaan Serat Jagung Pada Kain Nonwoven PLA Membantu Mengurangi Produk Berbasis Minyak Bumi, Dan Sangat Ramah Lingkungan. Ini Juga Tahan Api Dan Antibakteri. Mereka Digunakan Di Dapur, Kamar Mandi, Kamar Tidur, Dan Bahkan Ruang Keluarga. Lembut Saat Disentuh Dan Tidak Merusak Permukaan.
Berat:10gsm-200gsm
Lebar:1,6m
Warna:Putih
Kapasitas:5 Ton/Hari
Aplikasi: : Kantong Filter, Kantong Teh Celup, Kantong Debu, dll
PLA, Atau Asam Polilaktat, Adalah Plastik Biodegradable Yang Terbuat Dari Sumber Daya Terbarukan Seperti Tepung Jagung, Tebu, Atau Singkong. Kain Bukan Tenunan Terbuat Dari Serat Yang Diikat Menjadi Satu, Bukan Ditenun Atau Dirajut. Kain Bukan Tenunan Ini Terbuat Dari 100% Polylactic Acid (PLA), Bahan Sepenuhnya Dapat Terurai Secara Bio-Degradable Yang Dapat Ditambahkan Ke Tumpukan Kompos. Tidak seperti Polipropilena (Bukan Tenunan Standar), PLA Dapat Dikomposkan dan Dapat Dipulihkan, Artinya Saat Anda Memasukkan Bahan PLA ke Fasilitas Pengomposan Komersial, Bahan PLA Akan Terurai Sepenuhnya Menjadi Air, CO2, dan Humus Dalam Waktu Enam Bulan.