Kain Bukan Tenunan Denier Kasar
A kain bukan tenunan denier kasar digunakan untuk aplikasi drainase dan filtrasi. Bahan bukan tenunan ini menawarkan ketahanan sobek dan abrasi yang lebih baik dibandingkan dengan kain yang bukan bahan denier kasar. Selain itu, bahan ini juga memberikan porositas dan penghalang kelembapan tingkat tinggi, sehingga memungkinkan bahan ini digunakan dalam aplikasi yang memerlukan peningkatan sifat bukan tenunan. Bahan bukan tenunan denier kasar biasanya digunakan sebagai kain dasar karpet berumbai, penutup dinding bukan tenunan, dan penyangga rangka filter. Mereka tersedia dalam berbagai warna dan ideal untuk berbagai jenis aplikasi komersial.
Bahan bukan tenunan denier kasar PP dibuat dari serat polipropilena berkualitas tinggi. Bahan ini sangat tahan lama dan tahan terhadap pencucian berulang kali. Ini memiliki ketahanan sobek dan suhu yang kuat, serta ketahanan kimia yang baik. Selain itu, bisa meniru tampilan pakaian tenun. Selain itu, bahan ini dapat didaur ulang dan dapat terurai secara hayati.
Umumnya bahan bukan tenunan terbuat dari serat panjang yang diikat melalui berbagai proses. Menggunakan kombinasi komponen dalam kain bukan tenunan dapat menghasilkan produksi kain bukan tenunan berbeda dengan sifat unik. Karakteristik bahan ini terutama ditentukan oleh geometri struktur kain.
Kain bukan tenunan digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk filtrasi, drainase, pengemasan, dan peningkatan estetika. Mereka serbaguna, tidak mudah terbakar, dan murah. Namun ada beberapa faktor kunci yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
Geometri struktural bahan bukan tenunan sangat bergantung pada segmen serat yang ada di dalamnya. Secara khusus, segmen serat menentukan kekuatan sobek dan sifat tegangan-regangan bahan bukan tenunan. Faktor lain, seperti volume serat, kepadatan, kekuatan tarik, dan hasil akhir serat, juga dapat berdampak pada sifat mekanik kain.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi struktur kain bukan tenunan adalah jumlah serat yang ada dalam suatu jaring. Misalnya, kain bukan tenunan dengan jumlah serat lebih banyak dapat menghasilkan koefisien variasi kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan kain dengan jumlah serat lebih sedikit. Demikian pula, distribusi orientasi serat yang tidak merata menyebabkan perilaku anisotropik pada sifat mekanik.
Parameter lain yang mempengaruhi kualitas kain bukan tenunan adalah keseragaman berat jaring. Berat optimal jaring harus sekitar 25 gram per meter persegi. Namun, ini dapat bervariasi dari satu web ke web lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan jaring dengan bobot yang seragam saat mengevaluasi kualitas kain.
Terakhir, permeabilitas kaca multi-lapis dan keramik bukan tenunan diukur menggunakan penguji permeabilitas Frazier. Permeabilitas sampel bervariasi menurut ketebalan dan lebar kain serta fraksi volume serat. Dengan menggunakan rata-rata tertimbang untuk kepadatan dan diameter serat, permeabilitas teoritis dihitung. Dibandingkan dengan permeabilitas eksperimental, permeabilitas teoretis ditemukan lebih rendah pada semua kasus.
Pada akhirnya, perbedaan permeabilitas kain bukan tenunan disebabkan oleh kurangnya distribusi serat secara acak. Hasilnya, serat mikro bi-komponen menjadi lebih mudah melekat pada matriks semen.